Jumat, 23 Desember 2016

 Peresmian TK paud Kusuma Bangsa Ujunggebang


Bertepatan tanggal 23 Desember 2016 merupakan hari yang bersejarah bagi dunia pendidikan Desa Ujunggebang. Pada tanggal itu PAUD Kusuma Bangsa yang beralamat di Dusun.Pegagan Desa Ujunggebang Kec.Sukra Kab.Indramayu  telah diresmikan oleh Bpk.Rory Firmansyah Camat Sukra dan Kepala Pembangkin jawa bali (PJB) Indramayu. Acara Peresmian dihadiri oleh.Bpk.Rory Firmansyah Camat Sukra dan  Kepala Pembangkin jawa bali (PJB) Indramayu Kepala Desa Ujunggebang dan para perangkat kecamatan Sukra dan perangkat Desa Ujunggebang RT/RW
Acara Peresmian dimulai pukul  08.30 WIB. Acara dibuka oleh MC, kemudian dilanjutkan sambutan dari Pembina Ibu Dessy dwina sari . Dalam  menyampaikan puji syukur atas karunia Allah SWT. Sehingga berkesempatan ikut serta mencerdaskan bangsa, memberikan layanan pendidikan bagi putra-putri bangsa terkhusus bagi anak-anak usia dini.

Selanjutnya, Kepala Desa Ujunggebang Menyampaikan puji syukur atas karunia allah SWT dan ucapan terimaksi kepada para pihak yang membantu pembangunan Gedung PAUD Kusuma bangsa di desa Ujunggebang terutama kepda pihak pembangkit jawa bali (PJB) Selanjutnya bapak Camat Sukra saat memberikan sambutan, beliau memberikan apresiasi sebesar-besarnya atas berdirinya PAUD Kusuma Bangsa dan mendukung penuh demi terselenggaranya layanan pendidikan  bagi anak usia dini yang profesional.


Acara peresmian ditandai dengan pemotongan pita  oleh Bpk.Camat Sukra dan Kepala Pembangkin jawa bali (PJB) sekaligus simbol dari terputusnya segala rintangan dan terwujudnya segala harapan.
PAUD Kusuma Bangsa merupakan lembaga pendidikan di bawah naungan Bapak kepala Desa Ujunggebang bpk H.Kusnanto  memberian 3 program layanan pendidikan yaitu (1) Taman Penitipan Anak; (2) Kelompok Bermain; dan (3) Taman Kanak-Kanak. PAUD Kartika Pradana menyediakan berbagai fasilitas permainan outdoor, indoor, dan teknologi pembelajaran terkini yang dikemas dalam gedung sekolah yang serasa di dalam rumah sendiri.

.

Selasa, 20 Desember 2016

 GERAKAN UJUNGGEBANG BERSIH (GUB)
PEDULI AKAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN DESA UJUNGGEBANG

Organisasi kepemudaan yang ada di Desa Ujunggebang Kecamatan Sukra yang terdiri dari Karang Taruna, Gerakan Ujunggebang Bersih (GUB),  melakukan gotong royong membersihkan sampah untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman, Minggu (12/16).

Ketua panitia pelaksana, opah CS dan Ibu Dessy dwina Sari Istri  kepala desa Ujunggebang kepada “Kami memaparkan, tujuan diadakan gotong royong membersihkan sampah yang dilaksanakan secara rutin setiap hari Minggu sebagai upaya pemuda untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman serta pencegahan dini akan bahaya banjir.
“Hari itu kita melaksanakan di empat titik lokasi instansi publik yaitu balai Pesisir Pantai Pegagan, Pemukian Warga, dan Lingkungan
Menurut Opah CS, kerja bakti membersihkan sampah tersebut, selain sebagai bentuk kepedulian remaja dan pemuda desa Ujunggebang terhadap lingkungan juga sekaligus untuk menggugah kesadaran masyarakat untuk bisa bersama-sama menjaga kebersihan lingkungannya, apalagi saat ini sudah memasuki musim penghujan.
 “Para remaja dan pemuda ini hanya sebagai simbol untuk menggugah masyarakat, diharapkan dengan kepedulian yang kita lakukan masyarakat akan ikut terpancing melakukan hal serupa minimal mereka akan menjaga kebersihan di setiap lingkungan rumah mereka masing-masing, secara perlahan kita berharap suasana masyarakat akan peduli lingkungan ini bisa terlaksana,” terang Opah CS.
Sementara itu salah seorang warga, Anita mengatakan, dirinya merasa bangga terhadap para remaja dan pemuda yang ada di desanya, karena jarang sekali ditemui ada sekelompok pemuda yang secara rutin mau melakukan kerja bakti membersihkan sampah sementara mereka tidak ada yang membayar.
Dengan kegiatan tersebut, dirinya menjadi tergugah minimalnya halaman dan rumahnya ikut dibersihkan.
“Saya jadi malu sendiri, masa lingkungan rumah saya ada yang mebersihkan, makanya saya ikut-ikutan bersih-bersih di sekitar rumah saya, harapan saya semoga saja warga yang lain juga ikut merasa tergugah untuk turut menjaga kebersihan lingkungan ini,” paparnya.*


PENTINGNYA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)

 
Ujunggebang- Senin (19/16) bertempat di DTA ROUDOTUL MUTA"LIMIN, Guru Paud Tunas Bangsa dan Ibu Dessy Istri Kades Ujunggebang  Kec. Sukra Kab.Indramayu melaksanakan kegiatan sosialisasi dengan pemateri Dessy mengenai pentingnya pendidikan anak usia dini. Acara ini dihadiri oleh masyarakat sekitar yang di dominasi oleh ibu-ibu.





 APA ITU PAUD
Suatu upaya pembinaan, itujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, dilakukan melalui pemberian rancangan pendidikan, untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. (UU No. 20 Th 2003 tentang Sisdiknas).

 MENGAPA PAUD PENTING
Saat lahir bayi memiliki sekitar 100 milyar sel otak yang belum saling bersambungan. Satu sel otak dapat bersambungan dengan 15.000 sel otak lainnya. Saat berusia 3 th, sel otak telah membentuk sekitar 1.000 triliun jaringan koneksi, jumlah ini 2 kali lipat dari yg dimiliki orang dewasa. Banyaknya sambungan antar sel akan menentukan tingkat kompleksitas kemampuan berpikir (kecerdasan) seseorang. Perkembangan kecerdasan terjadi sangat pesat di awal kehidupan anak: 50% pada usia 0-4 th dan 50% sisanya pada rentang usia 4-18 th. (Osborn, White, Bloom)
Benjamin S. Bloom, dalam Stability and Change in Human Characteristic menemukan 50% kemampuan belajar seseorang ditentukan dalam 4 tahun pertamanya; 30% dikembangkan dalam 4 tahun berikutnya 20% sisanya dikembangkan dalam 10 tahun berikutnya.

 PERANAN PAUD
Memberikan lingkungan yang kaya akan rangsangan indera, yang dirancang secara sadar dan terencana, yang dilakukan oleh orang dewasa (orangtua/pendidik), agar seluruh potensi anak dapat berkembang secara optimal.

 BENTUK LAYANAN PAUD
1. Formal: TK/RA (Usia 4 – 6 tahun) bentuk lain yang sederajat  2. Non Formal: KB (2 – 4 tahun), TPA (0 – 6 tahun) bentuk lain yang sederajat, 3. Informal: Pendidikan keluarga atau yang diselenggarakan oleh lingkungan

 ASPEK YANG DIKEMBANGKAN
  1. Nilai Agama dan Moral (NAM)
  2. Fisik – Motorik
  3. Kognitif
  4. Bahasa
  5. Sosio- Emosional
  6. Seni    

  spot mancing Pantai Ujunggebang.Sukra.Indramayu bagian 1

Di kota Indramayu banyak sekali tempat-tempat favorit mancing misalnya :

1)  PLTU SUMURADEM

spot Sumuradem terletak disebelah PLTU sumuradem-indramayu atau sebelah timur Desa.Mekarsari.kec.patrol kab.Indramayu. Jika anda ingin ke sana sebaiknya lewat Sumuradem, berikut peta lokasinya


Ikan target sangat bermacam-macam misalnya Barramundi/kakap putih, kiper, baronang, kacangan, kerang-kerong, kakap batu, belanak, sembilang, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Untuk umpan anda bisa membeli udang hidup di deretan toko penjual umpan di sebelah barat pasar Sukra Indramayu.

2)  TAMBAK UDANG DESA TEGALTAMAN

TAMBAK UDANG DESA TEGALTAMAN  adalah tempat untuk penangkaran udang vanami  ukuran besar. Di dalam kawasan Tambak Udang Desa Tegaltaman ini banyak spot mancing yang bisa dicoba, ikan target di dalam kawasan ini antara lain kakap putih, baraccuda, kerapu, dan masih banyak yang lainnya.  untuk masuk dikawasan ini sangat mudah karena akses masuknya banyak,namun buat masuk ke dalam tambak sangat susah  hanya yang kenal dengan orang dalam saja yang bisa masuk. Namun size ikan yang di dapatkan lumayan besar. Berikut adalah lokasi dari Tambak Udang Desa.Tegal Taman :










 Ini adalah koleksi Foto dari teman-teman yang pernah masuk ke dalam Tambak Udang Tegaltaman.


3)  Pantai PEGAGAN-UJUNGGEBANG

Pantai Pegagan terletak utara Pasar Sukra. Pemandangan sun set dan sun rise ditempat ini sangatlah indah, tidak jarang banyak pasangan muda mudi yang mengabadikan momen-momen tersebut di lokasi ini. Tempat ini juga merupakan lokasi yang bagus untuk memancing hampir setiap hari banyak para pemancing yang datang ke tempat ini. Daerah ini banyak terdapat batu-batu kecil sehingga jadi rumah bagi ikan-ikan kecil serta ikan kerapu. Banyak juga yang memancing dengan menggunakan teknik casting target utamanya ikan baraccuda dan Kakap Putih
Ini fhoto Lokasi pantai Pegagan Ujunggebang:





4)  Pantai Tanjungpura-Ujunggebang

Pantai Tanjungpura terletak disebelah Barat Pantai pegagan,.Spot pantai Tanjungpura ini merupakan spot andalan bagi pemancing kota sukra-Indramayu. bibir pantai yang panjang, serta banyaknya bebatuan tentu menjadikan tempat ini sebagai spot mancing yang cukup baik.  jenis ikannyapun bermacam-macam mulai dari kakap putin, kakap bakau, belanak, kacangan, baraccuda, tiga waja, selar, kerapu, kiper, baronang, dan masih banyak lagi lainnya.
Hasil memancing spotPantai Tanjungpura :
barramundi spot pantai tanjungpura-ujunggebang
hasil spot pantai Tanjungpura-Ujunggebang

                                           Pemecah Ombak Pantai Tanjungpura-Ujunggebang
                                             Peta Lokasi Pantai Tanjungpura-Ujunggebang


5)  Muara Sewo/Kali Sewo

Spot Muara Sewo/Kali Sewo semarang terletak disebelah pantai Tanjupura . di lokasi ini para pemancing barramundi sering mendapatkan buruan dalam ukuran yang cukup besar.

Senin, 19 Desember 2016

Desa Ujunggebang Produksi Padi 7,2 Ton Per Hektare



UJUNGGEBANG – Pertanian merupakan salah satu potensi terbesar Desa Ujunggebang. Padi adalah produk unggulan. Mayoritas warga memang bekerja sebagai petani.
Lahan pertanian di desa tersebut lebih luas daripada permukiman penduduk. Dari 75 ribu meter persegi, lahan pertanian sekitar 49 ribu meter persegi. Setiap satu hektare atau seribu meter persegi mampu menghasilkan 7,2 ton padi.

”Hasil survei dinas pertanian, produksi padi kami terbilang tinggi. Apalagi kami sudah bisa tiga kali panen dalam setahun,” terang Kades Ujunggebang H.kusnanto
Dengan hasil panen tersebut, petani dipastikan tidak mengalami kelaparan. Mereka rata-rata menyimpan padi di lumbung. Mereka tidak perlu membeli beras. ”Kami sudah swasembada padi. Meskipun negara ini mengalami krisis, petani tetap tahan banting,” tambahnya.
Saat ini ada . Dua poktan tersebut telah berbadan hukum dan terdaftar di Kemenkum HAM.  memiliki modal sekitar Rp 160 juta dan Rp 50 juta untuk  lebih kecil karena baru berdiri,” jelasnya. 


Pemerintah desa menyediakan buku-buku bertema pertanian. Misalnya, buku tentang pertanian organik, budi daya sayuran, hingga pengelolaan hasil tanaman. Ada pula buku mengenai pembuatan tahu berbahan dasar kedelai.
”Perpustakaan di sini berbasih internet dan teknologi (IT). Warga yang ingin browsing tentang agrobisnis bisa memanfaatkan perpustakaan,” ujarnya.
Selain pertanian, ada juga potensi ekonomi lainnya. Di antaranya, Kelompok Tani Wanita yang memiliki saham sekitar Rp 95 juta. Ada pulaKelompok Tani Wanita yang memiliki modal sekitar Rp 300 juta.
Industri rumah tangga usaha kerupuk Sukun dengan tujuh tenaga kerja. Sedangkan industri keripik Singkong mempunyai 30 tenaga kerja. Sementara industri olahan Jamur tiram mempekerjakan lima warga. ”Usaha lain adalah rumah makan. 
ujarnya.
Bidang kebersihan menjadi tantangan ke depan. Beberapa warga membuang sampah ke sungai pada malam hari. Padahal, tindakan tersebut dapat mencemari lingkungan.
”Kami akan melakukan kampanye cinta lingkungan. Kami bakal sediakan kendaraan roda tiga untuk mengangkut sampah dari rumah warga
Berawal dari sebuah harapan untuk menjadikan kehidupan yang lebih sejahtera, para petani berusaha untuk mewujudkan mimpinya untukmenjadikan hidup lebih sejahtera lagi, dengan cara menghasilkan hasil pertaniaan yang bagus dan baik, terutama pada tanaman padi. Padi adalah tanaman yang menghasilkan butiran beras, dari setiapa butiran padi maka akan menghasilakan butiran beras yang menjadi bahan pokok untuk kehidupan.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/unma/pertanian-pada-tanaman-padi-di-desa-bama_54f7c458a33311641e8b4a45

NELAYAN UJUNGGEBANG

A. EKONOMI

1.NELAYAN




Sekitar 18 km dari Kota Sukra kearah utara terdapat sebuah desa di tepi pantai, yaitu Desa Nelayan Tanjungpura-Ujunggebang. Disepanjang pantainya berjajar rumah-rumah nelayan yang tertata rapi. Oleh sebab itu desa ini sangat menarik dan memiliki ciri khusus sebagai destinasi wisata.
Daya tarik yang dapat dinikmati disini adalah kehidupan aktivitas sehari-hari para nelayan dalam mengolah hasil ikan tangkapannya. Disamping itu anda dapat berbincang-bincang dengan penduduknya mengenai berbagai hal tentang laut atau mencoba untuk melaut.
Dihadapan pantai ini terdapat Nelayan kecil yanag menjajakan hasil laut nya. Bahkan kita dapat melihat  keidahan Menara PLTU Sukra-Indramayu Dari pesisir pantai Kami ini.

Minggu, 18 Desember 2016

Agama dan Masyarakat Desa Ujunggebang





Desa Ujunggebang secara administratif berada di wilayah kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu. Desa ini merupakan desa yang hampir berbatasan langsung dengan Subang . Sebagai daerah perbatasan Ujunggebang memiliki beberapa spot tempat yang penduduknya masih menggunakan bahasa Jawa.
Sebagian besar masyarakat Ujunggebang menganut Islam. Hal ini ditandai dengan berdirinya beberapa masjid yang ditempatkan di setiap dusun yang masuk di wilayah Ujunggebang. Selain bangunan fisik masjid, beberapa tajug (mushola) juga dibangun di beberapa RT, dan Madrasah (sekolah agama)  untuk menunjang aktivitas Islam yang lebih dekat dengan masyarakat. Banyaknya sarana prasarana yang menunjang kegiatan keagamaan disini menandakan perhatian masyarakat begitu besar terhadap bidang agama.
Masjid Raya Desa Ujunggebang (seperti inilah wargaUjunggebang menyebutnya) adalah masjid pusat yang terletak di tengah Pusat pemerintahan DesaUjunggebang . Masjid yang bernama Masjid Jami baiturrohim ini berada di dusun dengan luas wilayah yang paling luas dan penduduk paling padat, tepatnya di Dusun Cilega. Lokasi masjid yang berdekatan dengan balai desa inilah yang membuat masjid Jami baiturrohim ini dijadikan pusat kegiatan keagamaan tingkat Desa.
Lebih rincinya, keagamaan di desa Ujunggebang masih menjadi pedoman berkehidupan di masyarakat. Baik dalam kehidupan sosial secara umum, ataupun masalah kerohanian secara khususnya. Disini, agama juga memiliki peran yang cukup besar dalam melindungi masyarakatnya dari keborokan moral perkembangan zaman.
Tidak bisa dipungkiri, perkembangan pengaruh agama di desa ini terlambat bila dibandingkan dengan perkembangan agama di daerah lain. Bisa dibilang, baru berselang dua-tiga dekade lebih pengaruh agama Islam bisa sampai menjelma menjadi benteng moral dan sosial bagi masyarakat disini. Sebelum itu, masyarakat disini belum menggunakan agama sebagai pedoman berkehidupan mereka.
Terlepas dari poin sebelumnya, agama di desa Ujunggebang seolah telah melekat menjadi sebuah budaya. Hal ini didukung oleh warga Ujunggebnag yang homogen dalam masalah agama, baik dari cara pandang maupun cara pengapikasiannya. Sehingga disini, masyarakat mampu memadukan agama dan budaya menjadi sebuah sumber untuk menjaga moral generasi muda di desa ini. Kondisi keagamaan di desa Ujunggebang masih memungkinkan untuk menjaga moral generasi mudanya dalam satu dekade kedepan, seiring dengan dukungan dari semua elemen.